Ads 468x60px

Jumat, 14 Desember 2012

BAKSO YANG MENGGUNAKAN DAGING BABI

Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat kembali menemukan bakso eceran yang menggunakan daging babi. Bakso yang bermerek Planetaria 56 ditemukan di Pasar Tomang Barat dan Pasar Puri Kembangan, Jakarta Barat.

"Setelah kita uji lab, bakso yang mereknya Planetaria 56 memang mengandung daging babi. Jadi, akan kita tarik dari pasaran untuk sementara," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Penertiban Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, Moris Parlindungan Sihombing, Jumat (14/12/2012).

Ia melanjutkan, inspeksi dadakan bakso yang mengandung daging babi dilakukan di dua pasar dengan membawa mobil laboratorium dari Jakarta Timur. Kemarin, bakso dari enam pasar di Jakarta Barat sudah melakukan pemeriksaan laboratorium.

Hari ini, sidak dilakukan langsung di pasar agar bisa memanggil penjual yang menjual bakso dengan kandungan daging babi. Ia menambahkan, dengan menjual bakso daging babi tanpa memberikan keterangan, dapat dikenakan undang-undang perlindungan konsumen. Sumber pemasok bakso dengan campuran daging babi akan terus ditelusuri untuk mencegah beredarnya bakso dengan daging babi.

Kusniati Odilia, dokter petugas Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, mengatakan, jangka waktu pemeriksaan bakso mengandung daging babi atau tidak dapat diketahui dalam waktu 10 menit. Cara mengetahui bakso tercampur daging babi yaitu dengan mencincang bakso sampai halus, kemudian dicampur dengan cairan aqua bidestil.

Setelah itu, tes kit dicelupkan ke dalam campuran bakso cincang dan cairan. Dalam waktu 5 menit, bakso sudah diketahui positif mengandung daging babi atau tidak.

Ia melanjutkan, dalam sidak ini, ada bakso bermerek Monalisa, Kebon Jeruk, Planetaria 56, dan bakso-bakso tidak memiliki merek yang diperiksa oleh Sudin Peternakan. Dari semua bakso yang diperiksa, hanya merek Planetaria 56 yang mengandung daging babi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar