“Di
Jogja baru dibangun bulan November tahun kemarin. Awalnya prasmanan
terus beralih ke bakso tapi bakso yang kecil. Gak tahu dapat inspirasi
dari mana saya buat-buat sendiri dengan ukuran yang besar terus laku dan
bikinlah bakso yang seperti ini dan kebetulan di Jogja ini belum ada”.
Terang Taufik waktu ditemui di warungnya (29/10). Walaupun besar, bakso
ini lebih padat dari bakso biasa. Daging sapinya benar-benar berasa,
tidak seperti bakso-bakso biasa yang sering dijumpai yang terkadang
lebih berasa tepung daripada daging.
“Kalau
dicetak, bakso ini sekitar 16 bakso kecil. Karena kurang variasi saya
isi telur ayam dan karena kurang puas lagi saya masukin urat terus saya
pasang di depan empat buah, kemudian orang datang langsung pesan bakso
besar tanpa lihat harga. Dulunya harga bakso besar Rp17.500.00 tetapi
ternyata peminatnya lebih bagus, terus saya bikin sekitar tiga itu gak
ada berapa jam orang sudah pesen bakso.”imbuh ayah satu anak ini.
Awal
mula nama bakso klenger itu sendiri sebetulnya secara tidak sengaja
ketika ada orang yang makan sampai gak sanggup lagi untuk menghabiskan,
karena memang ukuran bakso yang besar dan daging sapi yang benar-benar
padat. “Dulu itu ada orang yang makan sampai benear-benar gak sanggup
dan dalam istilah Jawa berarti “klenger”. Tidak hanya bakso klenger,
menu bakso yang special lainnya ada bakso klenger komplit dengan harga
yang cukup mahal, namun tetap saja ada konsumen yang tertarik untuk
membeli.
“Selain
bakso klenger, ada juga bakso komplit dengan harga Rp 25.000.00. Saya
sendiri juga heran kenapa ada orang yang mau membeli bakso dengan harga
Rp 25.000.00. bakso ini berisi bakso klenger, kecil, goreng, urat,
rusuk. Mungkin karena saya jual bakso itu karena saya fokus orang itu
makan bakso ya makan daging jadi bukan makan tepung. Saya mempunyai
prinsip walaupun untung sedikit tetapi tetap mempunyai konsumen.”
Sambungnya. Memang cukup mahal
untuk makanan semacam bakso tetapi dengan kualitas bakso yang ditawarkan
saya rasa itu berimbang dengan harganya. “Bahkan ada konsumen yang
selesai makan, mereka minta bungkus sampai lima untuk bakso klenger
komplit” imbuhnya.
Menu
lainnya yang ada di Depot Ratu Sari ini antara lain bakso kaget. Awal
mulanya nama bakso kaget juga sama dengan bakso klenger yang menemukan
nama secara tidak sengaja. Yang menarik dari bakso kaget terdapat kaki
sapi di dalamnya. “Konsep penyajiannya saya masukin kaki sapi yang
disitu terdapat sunsumnya, dan orang yang datang makan itu langsung
“hua…” ekspresi kaget, karena ukuran kaki sapi yang memenuhi mangkuk dan
bagaimana juga cara makannya, jadi dari situ asal nama bakso kaget”.
“Dari nama itu saya bikin pengertian dari kaget yaitu “kaki greget”,
cara makannya pun saya kasih sedotan”. Jelas Taufik. Selain bakso ada
juga menu mie ayam dan minuman yang beragam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar